Monday 13 June 2016

Menjajah Belanda Bab 4: Comeback is Real. But Final is Still A Dream.

Menjadi juara Eredivisie tidak mutlak menjadikan kami sebagai unggulan di kancah UEFA Champions League. Para perwakilan liga top Eropa bukanlah lawan yang mudah untuk dikalahkan. Terlebih, ini merupakan laga perdana kami di kompetisi kontinental.

Musim ini saya dibekali dana transfer yang terbilang sedikit jika kita membicarakan persoalan skuad yang akan berlaga di kompetisi lokal dan Eropa. Tidak sampai belasan juta. Menghamburkan dana transfer bukanlah solusi. saya menyukai pemain muda, dan merekalah solusi bagi skuad yang masih belum solid ini.

Dari posisi penjaga gawang, Fernando Pacheco jebolan La Fabrica kami gaet secara gratis. Kemudian Kolo Toure memutuskan mengakhiri karirnya di Liverpool dan membagikan pengalamannya kepada pemain bertahan Heerenveen yang didominasi pemain muda. Alen Halilovic yang masih belum mendapatkan tempat di skuad utama Barcelona menginginkan menit bermain lebih banyak di liga kompetitif dan bergabung dengan kami dengan status pinjaman. Dari klub raksasa Inggirs, Chelsea, ada tiga pemain muda yang bergabung. Mereka adalah Christian Atsu, Tomas Kalas, dan Todd Kane. Duo Manchester United, Tyler Blackett dan Guilermo Varela bergabung juga dengan kami. Blackett berstatus bebas transfer setelah jasanya tidak dipakai United lagi. Sementara Varela setelah menghabiskan musimnya bersama Real Madrid B, memutuskan untuk bermain semusim penuh bersama kami dengan status pinjaman. Carlos Vigaray melengkapi lini pertahanan kami dengan penandatanganan kontrak setelah dilepas gratis oleh Getafe. Masih dari tanah Spanyol, Pemain gaek Barcelona yang dipinjamkan ke sana kemari karena tidak mendapat tempat di Barcelona, pertengahan tahun 2015 dilepas Barcelona dan bergabung dengan kami secara gratis. Pemain lain yang bergabung dengan kami setelah memutuskan tidak menandatangani kontrak baru bersama klub lamanya adalah John guidetti dari Manchester City dan Jem Karacan dari klub divisi Championship, Reading.

Sementara dari transfer keluar, Romario yang telah menghabiskan satu musimnya di sini saya jual seharga 400.000£, mengingat kontribusinya terhadap tim tidak terlalu bagus. Dan kami untung karena musim sebelumnya kami mendapatkannya secara gratis. Kemudian ada nama Alan Costa yang berperan penting untuk tim selama semusim sebelumnya. Namun saya jual karena Chievo menyodorkan uang sebanyak 10 kali lipat harga kami membelinya di musim lalu.



Transfer History musim 2015/2016

Kami tidak menemui kesulitan yang berarti di Eredivisie. Ajax, PSV, dan Feyenoord masih menjadi rival kuat dalam perebutan gelar juara. Namun dengan suntikan amunisi baru di skuad ini, kami mampu bersaing dan mempertahankan posisi puncak.

UCL benar-benar berat bagi kami. Kampiun Serie A, Juventus, serta pemuncak kompetisi Primeira Liga, SL Benfica, adalah dua kekuatan besar yang belum mampu kami jangkau. Hanya Besiktas yang sebelumnya menduduki posisi tiga Super Lig turki yang mampu kami imbangi.

Tercatat dua kemenangan yang kami raih. Salah satunya ketika menghadapi Benfica. Satu kemenangan lainnya saat berhadapan dengan Besiktas. Kemudian hasil imbang kami raih saat bertandang ke turki. Dua kekalahan telak kami telan saat menghadapi Juventus yang masih terlalu superior bagi kami.

Hasil buruk memaksa kami finish di urutan ketiga di fase grup. Juventus dan SL Benfica melaju ke babak knock out.


Match Result UCL 2015/2016

Table UCL 2015/2016


Perjalanan kami di UEFA Europa League pun bukanlah perkara mudah. Klub kuat dari berbagai negara berkumpul di sini demi meraih tropi kompetisi kasta kedua Eropa.

Di fase knock out round 1, kami memetik kemenangan di laga tandang menghadapi Rubin Kazan. Sementara laga kandang berakhir dengan hasil imbang. Raihan leg 1 menjadi modal bagi kami untuk melaju ke babak berikutnya.

Knock out round 2 adalah pertandingan yang sangat memacu getaran jantung dan adrenalin. Kami ditekuk dengan skor 2-0 saat melawat ke kandang Braga. Pertemuan kedua mengharuskan kami untuk mencetak setidaknya tiga goal demi mengamankan tiket menuju quarter final. Dalam 35 menit, kami berhasil melesatkan dua gol dan menyeimbangkan kedudukan dengan agregat 2-2 melalui goal Halilovic dan Karacan, dua amunisi baru kami. Namun petaka datang, menit 66, Felipe Pardo menambah pundi-pundi goal Braga sehingga kami ketinggalan satu goal.

Apa yang dilakukan poacher kami, Mark Uth, adalah suatu harapan yang menganga kembali. Menit 75, Uth melesakkan goal ketiga. Namun Goal Uth sama sekali belum mengantarkan kami menuju zona aman. Agregat 3-3 dengan kondisi Braga unggul goal tandang membuat kami harus tersingkir jika skor tidak berubah hingga peluit akhir dibunyikan.

Injury time 4 menit yang diberikan wasit seakan bukanlah waktu panjang yang berarti bagi kami. Harapan telah pupus. Kami hampir menyerah. Namun Tuhan seakan melarang kami untuk menghentikan langkah kami di sini. Menit 92, pemain kami dilanggar di kotak terlarang. Guidetti berperan sebagai penentu nasib. Dan dia adalah penyelamat kami hari ini. Guidetti datang seperti pahlawan, dan menuntaskan kewajibannya bagaikan kesatria.


Detik-detik terjadinya goal penentu

Pertandingan yang membuat jantung hampir berhenti berdetak


Quarter Final berjalan mulus, kami menjungkalkan Mainz dengan agregat 5-0. Namun Semifinal adalah mimpi buruk bagi kami. Schalke, perwakilan Jerman, memaksa kami menyerah setelah menundukkan kami dengan agregat tipis 4-3. Kegagalan di semifinal menegaskan bahwa Final masih hanya mimpi bagi kami. Namun kegagalan di musim ini merupakan pembuktian bahwa kompetisi Eropa bukanlah persaingan yang mudah.


Match Result UEL

Laga final UEL di St. Jakobspark, Switzerland melahirkan Arsenal sebagai juara setelah mengandaskan impian Schalke untuk menyabet gelar tersebut.

Final UEL


Sekembalinya ke Belanda, kami menghabiskan sisa musim pada kompetisi Eredivisie dan KNVB Cup. Kami tidak beruntung dalam perebutan gelar cup, setelah terpaksa tereliminasi oleh Feyenoord di quarterfinal. Namun Eredivisie bukanlah sesuatu yang berat bagi kami. Untuk kedua kalinya, kami memenangkan gelar tersebut dan mendapatkan tiket menuju UCL musim depan.

Di balik kesuksesan tim, para pemain telah memberikan usaha ekstra demi kehormatan tim. Duo bek muda, Van Aken, dan pemain pinjaman kami Tomas Kalas, masuk ke dalam best eleven. Trio gelandang serang anyar, Atsu, Afellay, dan Halilovic. mencatatkan nama mereka ke dalam daftar tersebut.


Best Eleven

Setidaknya musim ini tak terlalu buruk. Beberapa nama baru turut andil menyemarakkan kompetisi yang padat di musim ini. Saya suka bagaimana mereka memperjuangkan bendera Frisian Flag berkibar ke penjuru dunia. Namun jalan masih panjang. Peluh belum kering dan memang tak ada waktu untuk membiarkannya disapu angin dan hilang seperti asa yang menipis.

, ,

No comments:

Post a Comment